Playboy – Korban Salah Gaul

Playboy, apaan tuh? Eh. masa kamu belum tahu playboy, sih? Waduh, mesti hati-hati itu, jangan-jangan teman cowok kamu juga masuk tipe manusia cap kelinci ini? Atau malah kamu yang cowok termasuk dalam daftar sebutan itu? Ih, amit-amit deh, meskipun imut-imut!

Lha, emangnya kenapa? Playboy itu saudara-saudara, adalah istilah buat para lelaki yang suka ngelaba and hobinya mengoleksi benyak wanita, untuk dijadikan pemuas nafsunya, thok. Boleh dibilang para aktivis playboy mi tak bisa netep di satu hati. Mesti pindah-pindah. Beda banget dengan yang digembar-gemborkan KLA Project,? Tak bisa ke lain hati…’ Jadi, ibarat kumbang lah, habis bunga yang satu layu dihisap madunya, dia bakal nyari bunga yang lain. Pokoknya, habis manis sepah dibuang!

Saal penampilan? Jelas dong, kalo yang punya tampang kartu mati atau klimis alias kliatan miskin, jarang yang berani macem-macem. Rata-rata, yang punya tampang Oke seperti yang dimiliki Brad Pitt, Leonardo Di Caprio, Sylvester Stalone, Antonio Banderas, atau Pierce ‘007″ Brosnan dan macam-macam itulah yang banyak jadi playboy. Wajar dong, soalnya tampang mereka memang layak jual, sementara imannya ternyata blong. Jadinya, cooocok!

Nah, kamu sudah tahu kan sekarang? Pasti dong. Soalnya walau bagaimana pun juga kamu bukan tipe orang macam Forest Gump (he… he.. sori).

Tahu Don Juan dan Cassanova? Yes, beliau-beliau itu adalah pentolan para playboy kelas kakap. Malah gokilnya Don Juan punya semboyan, Aku lihat, aku dapat, aku sikat den… aku minggatl” Gilee beneeer.

Warren Beaty, pemeran Dick Tracy yang main bareng sama Madonna juga termasuk yang suka ‘ngerjain” wanita. Sebagaa contoh selebornya Beaty adalah, dia enak-enakan kencan bareng lawan mainnya (Madonna) saat syuting film itu, padahal istrinya juga ikutan nimbrung di film itu. Ck.ck..ck… sableng juga tuh ‘bocah.’

Jadi Playboy, Kebanggaan Anak Cowok?
Punya wajah kece dan bebas jerawat, ditambah postur tubuh yang menjanjikan, paling nggak, boleh dibilang kembarannya David Beckham atau David Ginola, atau juga sedikit mirip Jhonny Depp aktor keren yang namanya tendongkrak lewat film Don Juan De Marco di tahun 1995, hati-hati, jangan sampe membuat kamu gelap mata karena terlalu PD. Mentang-mentang punya pesona, lalu mengobralnya pada setiap wanita dan sok romantis, kelakuanmu itu bisa bikin berabe brurl Kamu bakalan dapat semburan sumpah serapah dari cewek-cewek yang kamu kerjain.

Tokoh James Bond, sejak filmnya yang pertama, Dr. No, sampai sekuelnya yang ke 19, The World is Not Enough, Bond selalu dikerubungi cewek-cewek cantik dan seksi. Tentu saja, tokoh rekaan Ian Fleming, seorang mantan perwira angkatan laut Inggris ini tak membiarkan begitu saja kesempatan emas yang terbuka di depan matanya. Mana ada sih kucing yang membiarkan ikan? Apalagi ikannya yang nyamperin. Walhasil, Bond juga ternyata ‘teladan’ playboy never dies!

Gimana nggak, tokoh-tokoh James Bond itu ganteng dan keren, itu dibuktikan oleh Roger Moore, Sean Connery, Timothy Dalton (di masa mudanya saat memerankan agen rahasia lnggris, Mi-5 itu) atau Pierce Brosnan, sehingga membuat pare cewek kolaps, lalu tergila-gila dan selalu ingin dekat dengan dirinya. Nah, bagi kamu yang mirip-mirip mereka., harus hati-hati, jangan sampe kamu menapak tilasi mereka dalam soal mempermainkan wanita.

Lho, kan enak bisa dikerubungi wanita-wanita cantik? Iya, enak di kamu nggak enak di wanita! Coba saja kamu pikirkan, secara perasaan saja, seandainya kamu jadi wanita, bila kekasihmu sering gonta-ganti gacoan, misalnya saja, kemarin Si Meta, hari ini kamu, eh, besoknya Si Rina. Kamu sakit hati nggak, sementara segala milikmu telah direnggut habis —karena terlalu percaya dengan omongannya yang manis tapi beracun— dan sang ‘Casanova” pergi entah kemana (tak mustahil, dia lagi enak-enakan kencan dengan yang lain). Nah lho, merana deh.

Lagi pula, alasan aneh bin ajaib yang sering dilontarkan para pelaku aktif ngelaba adalah nyari variasi, katanya. Urusan nyari gacoan dan gonta-ganti pasangan, rupanya telah menjadi trade mark anak cowok, meskipun anak cewek yang begitu juga nggak eedikit. Secara psikologi, memang itu sangat berpengaruh terhadap rasa PD-nya. Bukan apa-apa, semakin banyak cewek digaet, semakin laku di pasaran (ciee…). Persis minyak goreng saat krisis moneter, tanpa promosi pun ia akan dikejar den dicari. Celakanya, bagi sebagian cowok, jadi playboy memang dambaan hidupnya.

Hal ini jelas mendongkrak full harga diri cowok, celakanya justeru karena terlalu PD, akhirnya lupa daratan. Keenakan jadinya, dan yang tadinya cuma iseng, sekarang jadi nyandu. Namun ingat wahai para cowok, kalo aset ‘nasionalmu’ sudah melempem, kamu akan segera dilupakan orang. Persis seperti Marlon Brando, yang memerankan Stanley Kowalski dalam film A Streetcar Named Desire (1951). Saat muda dipuja (tapi sekaligus dicaci) banyak wanita, dan ketika tuanya, ia dilupakan orang begitu saja.

Alasan lain yang sering dipakai oleh para aktivis ngelaba alias playboy adalah sebagai balas dendam, karena ia merasa ditipeng dan dikerjain habis-habisan sama pasangannya. Seperti yang dilakukan Sylvester ‘Copland” Stallone yang mendadak menjadi trengginas setelah diperas abis-abisan oleh mantan istrinya yang kemudian menjadi lesbian, Brigitte Nielsen, Sly kerap rnenyakiti hati wanita. Setiap pacarnya selalu dihamili untuk kemudian dicampakkan begitu saja. Bak kumbang, ia pindah dari satu bunga ke bunga yang lain, tentu setelah madunya dikuras habis.

Agar Tak Jadi Playboy
Di masa Rasulullah, ada seorang pemuda yang penampilannya oke punya; wajahnya kece, anak bangsawan, jujur, cerdas, dan sholeh. Siapa dia? Mushab bin Umair. Ya, Mushab, yang telah membuat gadis-gadis Makkah selalu menantikan kehadirannya. Mushab memang idaman. Tapi, apakah Mushab memanfaatkan kelebihannya itu untuk mempermainkan wanita? No way! Boro-boro jadi playboy, punya semangatnya saja tidak. Malah Mushab tak mempedulikan mereka sedikitpun.

Beliau selalu menundukkan pandangannya, bukan berarti beliau nggak normal, tapi karena beliau lebih malu dan takut kepada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga beliau tak pernah mengobral pesonanya sembarangan. Ya, memang bertentangan banget sama kelakuannya bintang The Platoon—Charlie Sheen— ganteng tapi sekaligus predator wanita-wanita cantik!

Nah, kalo kamu memang punya tampang keren dan beken (bekas kenek? Bukan, brur! Ya, populer, gitulah), jangan merasa kamu berada di atas awang-awang, lalu memanfaatkan kegantengan face-mu dan seluruh penampilan tubuhmu untuk menjerat banyak wanita sebagai pemuas nafsumu. Atau memanfaatkan potensi tubuhmu untuk mendongkrak popularitas dan karirmu, seperti apa yang pernah dilakukan oleh Antonio Banderas yang tenar karena ketebelece Madonna. Ceritanya, pada tahun 1991, Madonna mengajaknya dan memberi referensi sebagai cowok paling seksi dalam film dokumenter yang kontroversial tentang dirinya, In Bed With Madonna. Setelah itu, nama Antonio melambung dan jadi buah bibir di jagat Hollywood. Lama-lama bocah Spanyol ini mulai bertingkah, itu dibuktikannya dengan memburu Melanie Griffith dan meninggalkan istrinya, Ana Leza. Dasar Playboy!

Lalu gimana dengan sang wanita? “Kasihan wanita!” begitu kira-kira orang menilai tentang wanita korban para playboy. Betul memang, para cowok seharusnya menjaga dan melindungi wanita, karena kelemahannya itu. Tapi jangan salah, menurut John Gray, Ph.D., seorang psikolog di Amerika, beliau mengatakan bahwa antara taki-laki dan wanita itu memang berbeda. Ibaratnya mereka datang dan planet yang berlainan. Laki-laki dari Mars dan wanita dan Venus. Laki-laki sifatnya agresif, sementara wanita cenderung nrimo. Barangkali karena sifat ini pula, para cowok (yang punya semangat ngelaba) cenderung mendikte dan mempermainkan wanita.

Dan dengan menyadari perbedaan itu, semestinya kaum cowok lebih arif dalam memperlakukan wanita. Meski menurut Erich Fromm, pengarang kitab Escape From Freedom yang ditulis dibawah bayang-bayang kekuasaan Hitler, memberikan pernyataan bahwa manusia itu makhluk sosial sehingga mau tidak mau ia akan membutuhkan teman untuk hidup, teman untuk bicara dan sebagainya. Namun, meski demikian, manusia tak bisa dibiarkan bebas menentukan aturan sendiri.

Ini barangkali bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi jamaah cowok. Dalam ajanan Islam itu ada aturannya, brur. Termasuk untuk urusan gaul. Jangan mentang-mentang demi gaul, lalu kita bebas melakukan apa saja terhadap lawan gaul kita. Lebih-lebih sampai ngelaba segala. Nggak baik. Selain merusak kerja sama antara laki dan wanita, juga telah merusak tatanan sosial. Catet, itu!

Jadi, agar kamu (khusus cowok) nggak terjerembab masuk ke dalam jamaah para playboy, maka wajib tahu aturan main dalam gaul dengsn lawan jenis, karena memang awalnya dari sini. Kemudian, lambat laun mulai mengertilah perasaan wanita. Meski secara psikologi wanita itu memang cenderung ingin memamerkan apa yang dimilikinya —persis seperti burung merak yang doyan memamerkan bulu indahnya— ditambah dengan sifatnya yang mudah tersentuh (dan disentuh tentunya), tapi para cowok jangan bereksperimen mempermainkan mereka. Kasihanl

Kendalikan Nafsumu!
Aryton Senna, sang pembalap formula 1, karena ngotot nginjek pedal gas terus-terusan dan lupa nginjek rem (dan memang ajalnya sudah tiba), akhirnya tak kuasa mengendalikan mabilnya yang melaju dengan kecepatan 350 km/jam, lalu membentur dinding pembatas di sirkuit Imola, dan akhirnya tewas.

Barangkali, itulah gsmbaran orang yang tak kussa mengendalikan hawa nafsunya. Karena terlanjur memanjakan nafsu, skhirnya nafsu itu sendiri yang membinasakan dirinya.

Berarti hanus mematikan nafsu? Nggak sekejam itu, brur! Nafsu tak bisa dimatikan, tapi bukan benarti nggak bisa dikendalikan. Ya, sepanjang kita masih hidup, nafsu akan senantiasa hadir dalam diri kita, mengalir dalam energi kehidupan kita. Dan tentunya kita harus pandai menyalurkan kepada yang benar dan baik. ltulah namanya mengendalikan.

Kemudian bagi kamu-kamu yang terlanjur jadi “murid” Don Juan dan Casanova, jangan merasa aman-aman saja dengan kelakuan burukmu. Potensi dirimu ada batasnya, terus perbuatanmu juga akan dimintai pertanggungjawaban. Allah berfirman, “…Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya akan dimintai? pertanggungjawaban”. (OS. Al lsra’: 36).

Nah, bagi yang belum terjun (dan jangan caba-coba tenjun) jadi playboy, ada baiknya menyimak firman Allah, “KatakanIah kepada orang Iaki-Iaki yang beriman supaya menundukkan sebagian pandangan mereka”. (QS. An Nur:30).

Jadi, ini vonis buat para cowok agar jangan ngecengin anak cewek, apalagi sampai ngelaba segala.Lalu, mungkin ada yang bertanya, “Kenapa para playboy malah semakin banyak, padahal aturannya sudah ada?”
lnilah salah satu produk ideologi kapitalisme yang telah membuat masyarakat kita berantakan. Salah satu yang didakwahkan para pengemban ideologi ini adalah paham permisivisme alias kebebassn yang kelewat batas. Terutama dalam hubungan antara laki-laki dan wanita. Makin permisive-nya kaum muslimin, maka semakin longgarlah nilai-nilai keislaman yang selama ini mengikatnya.

Justru ketika nilai-nilai ketakwaan individunya melorot, kemudian kontrol masyarakatnya melemah dan penerapan aturan dan sanksi oleh negara mandul, saat itu pula Iah kits dengsn mudah dihancurkan. Yin, buktinya sekarang mi.

Jadi, pendek kata, mulai saint in selain kamu kudu sadsr, kamu jugs wsjib mempelajani Islam sampai sempurna, agar kamu tak Iagi membiarkan nafsumu liar begitu asia. Makanya, jangan iseng, nanti malsh kecanduan, Iagi.
Yakinlah, bshwa kits bisa mengubah din kits, hanya soal waktu dan kesadaran.

Bagaimana?

Sumber: gaulislam. April 11th, 2007

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Historia Vitae Magistra. Design by Templateezy