Islam di Kota Barus

Barus leaknya di Barat Sumatera Utara. Barus telah dikenal lama sebelum lahir dakwah Islamiah dengan kapur barusnya yang sangat diperlukan oleh negeri Mesir khususnya digunakan untuk mengawetkan mayat-mayat Firaun dari busuk dan rusak. Oleh karena itu maka kapur barus merupakan satu barang perniagaan yang penting dan berharga tinggi oleh sebab itu pelabuhan barus adalah salah satu pelabuhan yang mesti dikunjungi oleh kapal-kapal perniagaan.
Nama Barus baru terkenal didalam seminar sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang diadakan di Medan, Indonesia pada tanggal 17 Hb – 20 Hb. Mac, 1963 di Medan, dalam seminar itu Dada Muraxa, seorang peneliti sejarah di Medan telah mengemukakan pendapatnya dengan mengatakan bahwa Barus adalah tempat yang pertama menerima Islam di Alam Melayu, lebih dahulu dari Pasai dan Samudra. Pendapatnya itu berdasarkan kepada sebuah Batu Nisan yang baru dijumpai di Barus yang diatasnya ditulis Nama “Syikh Ruknuddin” dan tarikhnya ditulis nama dengan huruf abjadiah “ “ yaitu bersamaan dengan angka “48 H” tetapi pendapat ini tidak diakui oleh seminar.

Reporter/Kameramen:
Barus, kota terkecil di Sumatra Utara, dan merupakan kota tertua di Nusantara. Bangsa Arab mengenalkan Islam di kota ini sekira periode 627 masehi.

(Minggu, 07 September 2008,
Durasi: 04:05 )

Sumber:
1. Prof. A. Hasymy: 1993. Sejarah Masuk dan Berkembangnya. ptalma'arif.penerbit.percetakan offset.

 
Copyright © Historia Vitae Magistra. Design by Templateezy