Orang Sukses Adalah Orang Yang Mau Berbagi

Kembali membaca buku 30 Hari Mencari Jati Diri ada sebuah kisah yang sangat menarik. Kisah ini menceritakan tentang keberhasilan seorang petani dalam menanam jagung serta bagaimana cara petani itu mengelola ladangnya sehingga menghasilkan jagung berkualitas tinggi. Kisah ini mengingatkan saya pada keberhasilan sahabat saya seorang yang bernama Nuriman, hanya seorang pemuda yang sebelumnya hanya tukang gali tanah, namun berkat ketekunannya ia berhasil kuliah di Institute Pertanian Bogor, dan begitu lulus ia ditarik bersama 25 pemuda lainnya dari seluruh Indonesia untuk bekerja di sebuah perusahaan besar di Taiwan. Namun keinginannya untuk membangun desanya sangat kuat, maka ia memutuskan untuk pulang ke desanya dan sekarang sudah menjadi seorang kepala desa Nangerang, Banjar Harjo, Brebes. Bahkan pemilu caleg kemarin ia diminta untuk menjadi caleg, tapi ia masih ingin membangun desanya sehingga ia menolak tawaran itu. Ia masih inginberbagi dengan warganya.


Motivation and Inspiring Story

Seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

"Mengapa Anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga Anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" Tanya sang wartawan. 

"Tak tahukah Anda?", petani balik bertanya, lalu ia meneruskan
"Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menerbangkannya dari satu ladang ke ladang lainnya. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentunya menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."

Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Sesungguhnya nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang di sentuhnya.


 
Copyright © Historia Vitae Magistra. Design by Templateezy